PEMBELAHAN SEL
Kemampuan organisme untuk bereproduksi
menghasilkan jenis =nya sendiri adalah slah satu cirri paling baik untuk
membedakan makhluk hidup dari materi tak hidup. Rudolf Virchow, seorang dokter
Jerman, pada tahun 1855 menyatakan seperti ini : “dimana ada sel, pasti
sebelumnya pernah ada sel, seperti hewan yang muncul hanya dari hewan dan
tumbuhan hanya dari tumbuhan”. Ia merangkum konsep ini dengan aksioma latin
‘Omnis cellulae e cellula’, yang berarti ‘setiap sel (berasal dari sel’.
Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel
(cell division).
Pembelahan sel pada skala yang lebih besar
dapat menghasilkan keturunan dari beberapa organisme multiseluluar (tumbuhan
yang tumbuh dari stek). Pembelahan sel juga memungkinkan sel yang bereproduksi
secara seksual untuk berkembang dari sat sel tunggal-sel telur yang di
fertilisasi, atau zigot. Kemudian, setelah organism tumbuh sepenuhnya,
pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan, menggantikan
sel-sel yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau kecelakaan.
Proses pembelahan sel merupakan bagian inr=tegral dari siklus sel (cell cycle),
kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kalinia terbentuk dari sel induk
yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel.
Sel menduplikasi materi genetic sebelum
membelah, memastikan setiap sel anak menerima salinan materi genetik, atau DNA,
yang tepat sama. Organisasi selular materi genetik, DNA di bagi-bagi diantara
kromosom-kromosom. Kromosom eukariot terdiri atas kromatin, kompleks DNA dan
protein yang terkondensasi saat mitosis. Pada hewan, gamet memiliki satu set
kromosom, sedangkan sel somatic memiliki dua set kromosom.
Distribusi kromosom selama pembelahan sel
eukariot , dalam persiapan untuk pembelahan sel, kromosom bereplikasi, kemudian
masing-masing terdiri dua kromatid saudara identik yang dihubungkan menurut
panjangnya oleh kohesi kromatid saudara. Saat kohesi itu putus,
kromatid-kromatid akan memisah pada pembelahan sel, menjadi kromosom-kromosom
sel anakan baru. Pembelahan sel eukariot terdiri atas mitosis (pembelahan
nucleus) dan sitokinesis (pembelahan sitoplasma). G1, S, dan G2.
Sel tumbuhan di selama interfase, namun DNA di replikasi hanya selama
fase sintesis (S). mitosis dan sitokinesis menyusun mitotik (M) dari siklus
sel.
Sumber: Champbell jilid 1 edisi 8, 2008
1.
Sintesis siklin bermula pada fase S akhir dan
berlanjut melewati G2. Karena terlindung dari degradasi selama tahap
ini, siklin terakumulasi.
2.
Molekul siklin yang terakumulasi bergabung
dengan molekul Cdk hasil siklus-ulang, memproduksi molekul MPF yang cukup agar
sel melewati titik pemeriksaan G2 dan menginisiasi peristiwa
mitosis.
3.
MPF mendorong mitosis dengan cara
memfosforolasi berbagai protein. Aktivitas MPF memuncak selama metafase.
4.
Saat anafase, komponen siklin dari MPF di
degradasi, mengakhiri fase M. sel memasuki fase G1.
5.
Selama G1, kondosi-kondisi dalam sel
mendukung degradasi siklin, dan komponen Cdk dari MPF memasuki siklus kembali.
(Champbell, 2008)