Halaman

Minggu, 27 Mei 2012

PEMBELAHAN SEL


PEMBELAHAN SEL
Kemampuan organisme untuk bereproduksi menghasilkan jenis =nya sendiri adalah slah satu cirri paling baik untuk membedakan makhluk hidup dari materi tak hidup. Rudolf Virchow, seorang dokter Jerman, pada tahun 1855 menyatakan seperti ini : “dimana ada sel, pasti sebelumnya pernah ada sel, seperti hewan yang muncul hanya dari hewan dan tumbuhan hanya dari tumbuhan”. Ia merangkum konsep ini dengan aksioma latin ‘Omnis cellulae e cellula’, yang berarti ‘setiap sel (berasal dari sel’. Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel (cell division).
Pembelahan sel pada skala yang lebih besar dapat menghasilkan keturunan dari beberapa organisme multiseluluar (tumbuhan yang tumbuh dari stek). Pembelahan sel juga memungkinkan sel yang bereproduksi secara seksual untuk berkembang dari sat sel tunggal-sel telur yang di fertilisasi, atau zigot. Kemudian, setelah organism tumbuh sepenuhnya, pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan, menggantikan sel-sel yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau kecelakaan. Proses pembelahan sel merupakan bagian inr=tegral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kalinia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel.
Sel menduplikasi materi genetic sebelum membelah, memastikan setiap sel anak menerima salinan materi genetik, atau DNA, yang tepat sama. Organisasi selular materi genetik, DNA di bagi-bagi diantara kromosom-kromosom. Kromosom eukariot terdiri atas kromatin, kompleks DNA dan protein yang terkondensasi saat mitosis. Pada hewan, gamet memiliki satu set kromosom, sedangkan sel somatic memiliki dua set kromosom.
Distribusi kromosom selama pembelahan sel eukariot , dalam persiapan untuk pembelahan sel, kromosom bereplikasi, kemudian masing-masing terdiri dua kromatid saudara identik yang dihubungkan menurut panjangnya oleh kohesi kromatid saudara. Saat kohesi itu putus, kromatid-kromatid akan memisah pada pembelahan sel, menjadi kromosom-kromosom sel anakan baru. Pembelahan sel eukariot terdiri atas mitosis (pembelahan nucleus) dan sitokinesis (pembelahan sitoplasma). G1, S, dan G2. Sel tumbuhan di selama interfase, namun DNA di replikasi hanya selama fase sintesis (S). mitosis dan sitokinesis menyusun mitotik (M) dari siklus sel.
Sumber: Champbell jilid 1 edisi 8, 2008
1.     Sintesis siklin bermula pada fase S akhir dan berlanjut melewati G2. Karena terlindung dari degradasi selama tahap ini, siklin terakumulasi.
2.    Molekul siklin yang terakumulasi bergabung dengan molekul Cdk hasil siklus-ulang, memproduksi molekul MPF yang cukup agar sel melewati titik pemeriksaan G2 dan menginisiasi peristiwa mitosis.
3.    MPF mendorong mitosis dengan cara memfosforolasi berbagai protein. Aktivitas MPF memuncak selama metafase.
4.    Saat anafase, komponen siklin dari MPF di degradasi, mengakhiri fase M. sel memasuki fase G1.
5.    Selama G1, kondosi-kondisi dalam sel mendukung degradasi siklin, dan komponen Cdk dari MPF memasuki siklus kembali. (Champbell, 2008)



Sabtu, 12 Mei 2012

SALAM BERBAGI........!!! ^_^



Halo sobat-sobat ku di dunia maya “Selamat Datang di Blogger Kami  ( SAINS UNTUK KITA )” kami adalah pendatang baru di blogger mohon doanya yah … hehehe. , semoga blogger yang kami buat ini dapat membuat pengetahuan, inspirasi dan inovasi sobat-sobat ku bertambah mengenai ilmu pengetahuan, khususnya di bidang biologi.   “SELAMAT BERKUNJUNG” …..!!!! ^_^