PEMBELAHAN SEL
Kemampuan organisme untuk bereproduksi
menghasilkan jenis =nya sendiri adalah slah satu cirri paling baik untuk
membedakan makhluk hidup dari materi tak hidup. Rudolf Virchow, seorang dokter
Jerman, pada tahun 1855 menyatakan seperti ini : “dimana ada sel, pasti
sebelumnya pernah ada sel, seperti hewan yang muncul hanya dari hewan dan
tumbuhan hanya dari tumbuhan”. Ia merangkum konsep ini dengan aksioma latin
‘Omnis cellulae e cellula’, yang berarti ‘setiap sel (berasal dari sel’.
Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel
(cell division).
Pembelahan sel pada skala yang lebih besar
dapat menghasilkan keturunan dari beberapa organisme multiseluluar (tumbuhan
yang tumbuh dari stek). Pembelahan sel juga memungkinkan sel yang bereproduksi
secara seksual untuk berkembang dari sat sel tunggal-sel telur yang di
fertilisasi, atau zigot. Kemudian, setelah organism tumbuh sepenuhnya,
pembelahan sel terus berfungsi dalam pembaruan dan perbaikan, menggantikan
sel-sel yang mati akibat proses pemakaian dan pengikisan alami atau kecelakaan.
Proses pembelahan sel merupakan bagian inr=tegral dari siklus sel (cell cycle),
kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kalinia terbentuk dari sel induk
yang membelah hingga pembelahannya sendiri menjadi dua sel.
Sel menduplikasi materi genetic sebelum
membelah, memastikan setiap sel anak menerima salinan materi genetik, atau DNA,
yang tepat sama. Organisasi selular materi genetik, DNA di bagi-bagi diantara
kromosom-kromosom. Kromosom eukariot terdiri atas kromatin, kompleks DNA dan
protein yang terkondensasi saat mitosis. Pada hewan, gamet memiliki satu set
kromosom, sedangkan sel somatic memiliki dua set kromosom.
Distribusi kromosom selama pembelahan sel
eukariot , dalam persiapan untuk pembelahan sel, kromosom bereplikasi, kemudian
masing-masing terdiri dua kromatid saudara identik yang dihubungkan menurut
panjangnya oleh kohesi kromatid saudara. Saat kohesi itu putus,
kromatid-kromatid akan memisah pada pembelahan sel, menjadi kromosom-kromosom
sel anakan baru. Pembelahan sel eukariot terdiri atas mitosis (pembelahan
nucleus) dan sitokinesis (pembelahan sitoplasma). G1, S, dan G2.
Sel tumbuhan di selama interfase, namun DNA di replikasi hanya selama
fase sintesis (S). mitosis dan sitokinesis menyusun mitotik (M) dari siklus
sel.
Sumber: Champbell jilid 1 edisi 8, 2008
1.
Sintesis siklin bermula pada fase S akhir dan
berlanjut melewati G2. Karena terlindung dari degradasi selama tahap
ini, siklin terakumulasi.
2.
Molekul siklin yang terakumulasi bergabung
dengan molekul Cdk hasil siklus-ulang, memproduksi molekul MPF yang cukup agar
sel melewati titik pemeriksaan G2 dan menginisiasi peristiwa
mitosis.
3.
MPF mendorong mitosis dengan cara
memfosforolasi berbagai protein. Aktivitas MPF memuncak selama metafase.
4.
Saat anafase, komponen siklin dari MPF di
degradasi, mengakhiri fase M. sel memasuki fase G1.
5.
Selama G1, kondosi-kondisi dalam sel
mendukung degradasi siklin, dan komponen Cdk dari MPF memasuki siklus kembali.
(Champbell, 2008)
Sumber: Champbell jilid 1edisi 8, 2008 |
Ada
3 macam pembelahan sel, yaitu :
1.
Amitosis
2.
Mitosis
3.
Meiosis
1.
Amitosis
Pembelahan
macam ini disebut pula pembelahan langsung atau direk. Pada proses pembelahan
ini tidak tampak adanya kromosom. Inti akan memanjang sepanjang sumbu
panjangnya. Kejadian tersebut akan diikuti dengan pengecilan di tengah-tengah.
Sebagai
akibat pengecilan di tengah inti tersebut yimvul gambaran sebagai halter,
akhirnya dua bagian inti trsebut akan terpisah yang diikuti pula olrh
pembelahan sitoplasmanya. (sitokinesis). Beberapa peneliti mengatakan bahwa
pembelahan ini terjadi pada keadaan normal. Kadang-kadang pada pembelahan
amitosis ini diikuti oleh sitokinesis yang tidak sempurna.
Dalam
pembelahan amitosis tidak ada mekanisme yang membuat pembagian kromosom menjadi
sama dalam masing-masing anak selnya. (Subowo, 1989: 84)
2.
Mitosis
atau Pembelahan Tidak Langsung
Pada
uraian ini akan dibacarakan kejadian-kejadian yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dengan sedikit keterangan latar belakangnya dengan M.E.
Seperti
pada amitosis, maka mitosis terdiri dari dua proses :
1.
Kariokinesis,
yaitu proses pembelahan substansi inti.
2.
Sitokinesis,
yaitu proses pembelahan substansi diluar inti.
Sebelm
kita sampai pada tahap-tahap dalam mitosis perlulah diketahui adanya bangunan-bangunan
yang sangat berperan dakam mitosis tersebut walaupun struktur halusnya hanya
dapat diteliti dengan M.E. bangunan tersebut dinamakan “Mititic apparatus” atau
perlengkapan mitosis yang meliputi bangunan sebagai aster dan kumparan
disekelililng sentriol. Kumparan atau spindle” tersusun oleh chromosomal
fibers, continuous fibers dan interzonal fibers. Struktur dan fungsinya akan
dijelaskan pada tahap-tahap mitosis bersangkutan.
·
Mitosis mempunyai tahap-tahap yang yang berlanjut seperti tahap :
Sumber: Champbell jilid 1edisi 8, 2008 |
Sumber: Champbell jilid 1edisi 8, 2008 |
1. Profase
2. Prometaphase
3. Metafase
4. Anaphase
5. Telofase
Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis tergantung dari jenis sel yang membelah. Proses mitosis pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak sama.
1. Profase
Pada tahap ini umumnya berlangsung
selama 1 ½ jam yang merupakan waktu yang terpanjang diantara tahap-tahap yang
lain.
Pertumbuhan dan gerakan
sentriol
Setiap
sel dalam tubuh yang dapat membelah diri memiliki sentriol dalam sitoplasmanya.
Biasanya terdapay diyengah-tengah sel dekat inti.
Dengan
Mikroskop Cahaya walaupun dengan memakai teknik pewarnaan khusus sentriol hanya
terlihat sebagai dua buah titik kecil.
Dengan
M.E. ternyata sebagai 2 buah bangunan silindris yang saling tegak lurus dengan
diameter 0,2 mikron. Dindingnya terdiri dari 9 berkas mikrotubuli yang tersusun
memanjang. Ukuran diameter mikrotubuli ialah 24 nm. Tiap berkas terdiri atas 3
buah mikrotubuli yang tersusun rapat, hingga seluruhnya menjadi 37 mikrotubuli
yang tertanam dalam suatu matrix agranuler yang padat.
Karena
dengan Mikroskop Cahaya tampak sebagai dua titik, maka dinamakan pula sebagai diplosom.
Sebagian sitoplasma di sekitar diplosom dinamakan sebagai sentrosom.
Sebelum
profase dimulai telah terdapat dua pasang sentriol (tahap G2 dalam
interfase) yang dengan segera tiap pasangnya akan bergerak ke kutub
masing-masing.
Bersamaan
dengan kejadian tersebut tampak pula dengan Mikroskop Cahaya adanya hubungan
sebagai benang=benang halus yang memancar dari masing-masing sentriol dinamakan
sebagaiaster.pada sel mamalia aster tidak terlalu menonjol.
Dengan
M.E. ternyata aster merupakan mikrotubuli yang mulai muncul karena terbentuk
dari tubulin dalam sitoplasma. Mikrotubuli tersebut akan memanjang kea rah
sentriol pasangan lainnya hingga nantinya membentuk continuous fibers atau
continuous mikrotubuli.
Pada
awal profase dengan Mikroskop Cahaya masih dapat dibedakan adanya selubung
inti., tetapi akan segera pecah-pecah (nyata dengan M.E)) apabila profase telah
berlangsung hingga tidak ada lagi pemisah antara kromosom dengan sitoplasma.
Dengan demikian continous fibers melanjutka perkembangannya membentuk spindle
yaitu bangunan sebagai kumparan.
Demikian
pula selama profase nukleolus akan menghilang dibarengi dengan munculnya
bangunan sebagai benang yang disebut khromosom karena makin menggelungnya
khromatid. (Ingat khromatid sudah terbentuk pada tahap S interfase).
Pada
akhir profase selubung inti sudah tidak tampak lagi hingga seakan-akan anyaman
benang halus karena makin jelasnya khromatid. Pasangan sentriole sudah sampai
pada masing-masing kutub sel.Setiap khromosom terdiri atas 2 benang filamen
yang bergulung sebagai khromatid. Gelungan khromatid makin padat selama proses
profase.
2. Prometafase
Selaput nukleus terfragmentasi ,
mikrotubulus yang menjulur dari masing – masing sentrosom kini dapat memasuki
wilayah nukleus, kromosom menjadi semakin terkondensasi, masing – masing dari
kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor , struktur protein
terspesialisasi yang terletak pada sentromer, beberapa mikrotubulus melekat
pada kinetokor menjadi mikrotubulus kinetokor , mikrotubulus ini menarik –
narik kromosom maju – mundur , mikrotubulus nonkinotokor berinteraksi dengan
sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang berseberangan.
3.
Metafase
Kadang-kadang
peralihan antara profase dengan metafase disebut prometafase yaitu tahap yang
berlangsung sangat cepat pada saat selubung inti sudah hilang sama sekali
disertai terdapatnya khromosom secara tersebar dalam sel.
Dengan
larutnya selubung inti maka sitoplasma beserta isinya campur dengan substansi
inti, hingga bahan-bahan tubulin akan disusun oleh kinetokhor yang terdapat
pada sentromer menjadi “chromosomal fibers”. Chromosomal fibers tersebut akan
memanjang ke arah kutub masing-masing dari sepasang kinetokhor tiap khromosom.
Sentromer
dari tiap khromosom akan tersusun pada bidang ekwator dengan lengan-lengannya
ke arah kutub sel.
Dengan
demikian pada tahap ini jelas adanya 2 macam serabut yang masing-masing
dinamakan: continuous fibers dan chromosomal fibers.
4. Anafase
Tahap
anafase ini ditandai dengan adanya dua peristiwa:
1.
Sentromer
membelah hingga khromatid dari khromosom bersangkutan betul-betul terpisah.
2.
Setelah
pemisahan sentromer tersebut maka masing-masing khromatid akan bergerak menuju
kutub-kutub sel.Peristiwa pergerakan khromatid ke kutub-kutub sel pada mulanya
diduga adanya tarikan dari chromosomal fibers karena kontraksinya.
Sesungguhnya
pada peristiwa tersebut terjadi pemendekan chromosomal fibers disertai
pemanjangan continous fibers. Beberapa continous fibers akan membentuk
“interzonal fibers”.
Proses
perubahan panjang mikrotubuli tersebut berdasrkan hipotese “bongkar pasang”
yaitu proses terurainya mikrotubuli dari kromosomal fiber menjadi monomer
tubulin sehingga memendek.
5.
Telofase
Akhir
pergerakan kromatid (sekarang dapat pula disebut sebagai kromosom) menandai mulainya
tahap terakhir mitosis sebagai telofase. Pada tahap metafase sendiri spindle
fibers sudah sampai di tengah-tengah sel. Pada saat itu tiap kromosom mulai
terurai gelungannya tampak makin menipis.
Pada
umumnya peristiwa yang terjadi pada tahap telofase hampir merupakan peristiwa
pada profase dengan urutan yang berlawanan. Peristiwa ini akan berakhir dengan
mulai, tampaknya selubung inti dan kromosomnya mulai menghilang diganti dengan
munculnya butir-butir kromatin.
·
Pada akhir telofase nucleolus mulai
tampak lagi.
Bersamaan
dengan terurainya gelungan kromosom terjadi proses sitokinesis. Sitokinesis
berlangsung dengan pengecilan sitoplasma di daerah ekwator yang nantinya akan
memisahkan anak-anak sel yang terbentuk.
Selama
sitokinesis akan terjadi distribusi komponen-komponen yang terdapat dalam
sitoplasma seperti Kompleks Golgi dan mitokondria Continuous
fibers yang masih sisa pada bagian yang mengecil di antara dua anak sel disebut
sebagai “midbody”. Pengecilan
daerah pemisah aantara dua anak sel diduga karena pemendekan bahan-bahan
fibriler yang terdapat di bawah membrane sel. Pada
sel hewan tingkat tinggi, periode sitokinesi tampak sebagai gerakan aktif dari
permukaan sel. (Subowo, 1989: 84-90)
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat dengan media vidio tahap-tahap mitosis !!!
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat dengan media vidio tahap-tahap mitosis !!!
3. Meiosis
atau pembelahan reduksi
Meiosis
merupakan proses pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel kelamin dari organisme yang mengadakan reproduksi secara generative atau seksual. Pada
dasarnya meiosis terdiri dari sekali duplikasi kromosom yang diikuti oleh dua
kali pembelahan, hingga pada akhirnya dihasilkan sel-sel haploid. Baik
pada tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, meiosis terjadi tidak pada waktu yang sama
terhadap pembentukan gametnya.
Berdasarkan
saat terjadinya peristiwa pembelahan terhadap pembentukan gamet dibedakan (De
Robertis) :
a.
Meiosis
terminal atau gametik, terjadi dekat sebelum terbentuk gamet.
b.
Meiosis
intermedier, terjadi diantara pembentukan gamet dan pembuahan (pada
tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi).
c.
Meiosis
initial atau zigotik, terjadi segera setelah pembuahan (terdapat pada fungi).
Berdasarkan
tahap-tahap yang berlangsung, meiosis dibagi dalam dua bagian, ialah Pembelahan
1 dan Pembelahan II.
MEIOSIS
Tahapan Pembelahan
I:
ü Prophase I
·
Preleptonema
·
Leptonema
·
Zygonema
·
Pachynema
·
Diplonema
·
Diakinesis
ü Prometaphase I
ü Metaphase I
ü Anaphase I
ü Telophase I
ü Interphase
Pembelahan
II:
ü Prophase II
ü Metaphase II
ü Anaphase II
ü Telophase II
Seperti
juga dalam mitosis, maka sejak tahap S waktu interfase sudah terjadi duplikasi
DNA yang disusul tahap G2 yang akan menentukan apakah akan
berlangsung mitosis atau meiosis.
Meiosis
dimulai setelah interfase yang tidak jauh berbeda dengan interfase diantara 2
mitosis. Dalam tahap G2 terjadi penentuan apakah sel akan membelah
mitosis ataukah meiosis.
Tahapan Pembelahan meiosis I
1.
Profase
I
Pada pembelahan I ini ditandai dengan
masa profase yang lama yaitu kejadian berpasangannya khromosom yang homolog dan
pertukaran bahan-bahan heriditer.
1.1 Proleptonema
Merupakan awal
profase meiosis.
Kromosom masih tampak sangat tipis
hingga sukar diamati, hanya kromosom seks yang agak tampak menonjol.
1.2 Leptonema
Kromosom mulai tampak makin jelas
sebagai benang panjang dengan penebalan pada beberapa tempat karena kromomer
(chromommer).
Kromosom terdiri atas 2 kromatid yang
belum tampak dengan Mikroskop Cahaya.
1.3 Zygonema
Kromosom homolog akan berpasang-pasang
secara rapih artinya antara tiap kromomer yang homolog akan berdampingan dengan
hanya dipisahkan oleh jarak sekitar 0,2 mikron.
1.4 Pachynema
Pasangan kromosom sudah sempurna
kemudian diikuti oleh kontraksi hingga kromosom memendek dan tampak lebih
tebal. Walaupun pada tahap ini sudah mulai tampak kromatid, tetapi inti sel
tampak secara keseluruhan memiliki setengah jumlah kromosom semula.
Namun demikian “Khromosom”
masing-masing memiliki 2 buah sentromer.
Pada tahap ini terjadi pertukaran
segmen kromatid dari kromosom-homolog ( crossing over).
Pachynema merupakan tahapan yang paling
lama dalam profase bahkan dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu atau
bertahun-tahun.
Leptonema
dan zygonema hanya berlangsung beberapa jam.
1.5 Diplonema
Pada tahap ini terjadi pemisahan
kromosom homolog yang tadinya menempel rapat. Tetapi pemisahan tersebut belum
sempurna karena masih terdapat perlekatan yang disebut chiasmata tempat
terjadinya crossing over.
Dalam tahap ini diponema ini khromatid
dalam tiap kromosom dapat terlihat dengan mikroskop cahaya. Demikian pula diponema berlangsung sangat
lama, misalnya saja pada foetus manusia berumur
5 bulan sudah terbentuk oosit dalam tahap diplonema yang tidak
berkembang ke tahap berikutnya sampai terjadinya ovulasi bertahun – tahun
kemudian.
1.6 Diakinesis
Kromosom mengalami pemendekan hingga
lebih jelas lagi tampaknya. Kromosom
tersebar di seluruh inti dan nukleolus menghilang.
Sementara
itu terjadi gerakan chiasmata menjauhi sentromer menuju ke ujung – ujung
kromosom (terminalisasi) sehingga kromosom homolog hanya berhubungan pada ujung
– ujungnya.
2.
Prometafase
Kromosom makin jelas tampaknya karena
bergelungnya mencapai puncak kepadatan.
Selubung inti mulai larut dan terjadi perlekatan mikrotubuli pada
sentromer.
Dengan
M.E. pasangan kromosom homolog tampak memiliki 4 sentromer, karena tiap
kromatidnya telah memiiki sentromernya masing – masing walaupun 2 kromatid
bertindak sebagai satu kesatuan fungsional.
sumber: Champbell jilid 1 edisi 5, 2000 |
\
Metafase
I
Kromosom tersusun pada bidang
elwator. Sebagai akibat “tarikan “
spindle fibers sentromer mulai melepaskan diri.
4.
Anafase
I
Kromatid
tiap kromosom homolog yang masih tetap “disatukan” oleh sentromer nya bergerak
menuju kutubnya masing – masing .
Pelepasan kromosom homolog tergantung panjang pendeknya kromosom
bersangkutan. Kromosom pendek
berlangsung lebih cepat dari pada yang panjang.
5.
Telofase
I
Tahap terakhir dalam meiosis I ini
dimulai apabila kromosom – kromosom telah berkumpul pada kutubnya masing –
masing.
Hal meiosis I ialah terbentuknya sel
dengan nukleus yang disebut pada jenis jantan sebagai spermatosit II dan pada
jenis betina sebagai oosit II denganpolar body I
Diantara kedua meiosis terjadi
interfase pendek tetapi tanpa berlangsungnya replikasi kromosom hingga intinyaa
tetap haploid, walaupun mengandung 2 kromatid dalam tiap kromosomnya.
Tahapan Pembelahan
meiosis II
sumber:
Champbell jilid 1 edisi 5, 2000
|
1.
Profase
II
Yang sangat
pendek dan mulai terbentuknya spindle.
2.
Metafase
II
Kromosom
berkumpul pada bidang ekwator yang diikuti pemisahan sentromernya.
sumber:
Champbell jilid 1 edisi 5, 2000
|
Kromatid
akan bergerak menuju kutub – kutub sel.
4.
Telofase
II
Kromatid
telah berkumpul pada kutubnya masing – masing dan menjadi kroomosom. Karena tiap inti hasil telofase ini hanya
memiliki setengah pasang jumah kromatid maka inti tersebut dinamakan hapoid.
Hasil dari pembelahan meiosis II adalah spermatid yang selanjutnya mengalami
perubahan bentuk menjadi spermatozoon, sedang oosit II akan menjadi ovum dewasa.
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat dengan media vidio tahap-tahap meiosis !!!
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat dengan media vidio tahap-tahap meiosis !!!
KROMOSOM
Komponen inti yang sangat penting dalam proses mitosis dan
meiosis ini sudah sejak lama diteliti.
Dalam tahun 1848 Hofmeister telah meneliti kromosom dari tumbuh –
tumbuhan. Kromosom adalah struktur sebagai benang yang tampak pada waktu
membelah diri.
Klasifikasi
kromosom berdasarkan bentuknya dalam hubungan letak sentromernya :
1.
Telosentrik mempunyai sentromer yang terletak di
ujung,
2.
Akrosentrik mempunyai sentromer yang terletak
dekat ujung,
3.
Submetasentrik mempunyai sentomer dekat pertengahan ,
4.
Metasentrik mempunyai sentromer yang terletak di
tengah – tengah hingga kedua lengannya sama panjang.
sumber: Champbell jilid 1 edisi 5, 2000 |
Bentuk
kromosom ditentukan oleh adanya konstriksi
primeryaitu penyempitan tempat pertemuan kedua lengah kromosom. Dalam kontriksi primer tersebut terdapat
daerah jernih yang merupakan sentromer yang mengandung kinetokhor yang diduga
untuk membentuk “chromosomal fibers”
pada waktu mitosis.
Berdasarkan
jumlah sentromer yang ada dibedakan:
1.
Kromosom
monosentrik
2.
Kromosom
disentrik
3.
Kromosom
polisentrik
Ciri lain pada kromosom ialah adanya kontriksi sekunder yang terdapat di
sepanjang kromosom. Telomerdimaksudkan dengan segmen kromosom yang membentuk
lengan. Satelit berbentuk bulat atau agak memanjang dan dipisahkan oleh
filamen kromatin. Biasanya kromosom yang
memiliki satelit dinamakan kromosom
SAT.
Nucleolar
organizer atau nucleolar zone merupakan daerah pada kontriksi sekunder
tertentu yang berperan dalam pembentukan nukleolus.
Jumlah kromatid yang terdapat dalam
sebuah kromosom tergantung dari tahap sel yang bersangkutan dalam sikus
kehidupannya.
Misalnya pada tahap G1 tiap kromosom
hanya mengandung sebuah DNA, barulah
kemudian seteah tahap S akan terjadi 2
kromatiid dalam tiap kromosom.
Untuk mengetahui dengan cepat dan
teliti adanya kelainan baik dalam jumlah dan bentuk masing – masing kromosom
dalam individu bersangkutan, maka dibuatlah semacam peta yang disebut kariotip atau kariogram.
Kariotipe
Kariotipe
dibuat berdasarkan penyusunan kromosom pada tempat tertentu dalam deretan
didasarkan atas bentuknya (letak sentromer , panjang kromosom dan sebagainya)
Pembuatan
kariotip diambil dari kromosom sel dalam tahap metafase dengan pemberian
colchicin. Gambaran mitosis yang baik
yaitu penyebaran kromosom pada bidang ekwator yang dilihat dari salah satu
kutubnya yang akan menghasilkan gambaran struktur kromosom yang jelas.
Apabila
telah diperoleh gambaran demikian, maka kelompok kromosom tersebut dipotret dan
nantinya setelah diperbesar gambarnya masing – masing kromosom digunting
gambarnya untuk disusun menurut kelompok strukturnya.
Dalam tahun 1960 dibuatlah suatu
standar penamaan untuk kromosom manusia. (Subowo, 1989). Struktur kromosom dan benang gelendon :
sumber: Champbell jilid 1 edisi 5, 2000 |
sumber: Champbell jilid 1 edisi 5, 2000 |
sumber:
Subowo.
1989. Biologi Sel. Elstar Offset:
Bandung
Neill, A
Champbell dkk. 2008. Biologi Jilid 1
Edisi 8. Erlangga: Jakarta
Neill, A
Champbell dkk. 2000. Biologi Jilid 1
Edisi 5. Erlangga: Jakarta
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusThe best titanium color stone from the ground - Titanium Art
BalasHapusTitanium colored stone from the ground. Titanium art titanium build is made how to get titanium white octane of titanium oxide. Titanium is made of titanium oxide titanium bracelet in high-poly titanium cookware polycarbonate $13.00 ford escape titanium for sale · In stock