KOMPONEN KIMIAWI SEL
Ø
MOLEKUL KEHIDUPAN
Mengingat betapa pentingnya kehidupan di bumi ini, kita
mungkin menduga organisme memiliki banyak sekali keragaman molekul. Akan
tetapi, secara luar biasa, molekul-molekul besar yang teramat penting bagi
semua organisme hidup mulai dari bakteri sampai gajah, tergolong ke dalam empat
kelas utama, yaitu karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Karbohidrat,
protein dan asam nukleat mempunyai ukuran yang sangat besar disebut dengan
makromolekul.
1.
Karbohidrat
berperan sebagai bahan bakar dan materi pembangun
flora-fauna.blogspot.com |
Karbohidrat merupakan senyawa yang
terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis
zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap
1 gram karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan
energi hasil proses oksidasi(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas,
kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan bebagai aktivitas
seperti berolahraga atau bekerja. Di dalam ilmu gizi, Secara sederhanas
karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu karbohidrat sederhana & karbohidrat
kompleks dan berdasarkan responnya terhadap glukosa darah di dalam tubuh,
karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks glicemik-nya (glycemic index).
Contoh dari karbohidrat sederhana
adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa & galaktosa atau juga
disakarida seperti sukrosa & laktosa. Jenisjenis karbohidrat sederhana ini
dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu, buah-buahan dan
susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch), glikogen
(simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam
konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam
produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb.
Ø Jenis- jenis
karbohidrat
1.
Monosakarida
Monosakarida (monosaccharidae
dari kata yunani monos=tunggal dan sacchar=gula) umumnya memiliki rumus molekul
CH2O. monosakrida merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa
dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu
fruktosa.
Struktur dan
klasifikasi beberapa monosakarida
Sumber : chemistry2.csudh.edu
Struktur monosakarida
|
a. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam
diet)
Glukosa
merupakan monosakarida yang paling penting dalam metabolisme tubuh. Glukosa
yang terkandung dalam nutrisi masuk kedalam sistem sirkulasi atau kedalam darah
untuk ditransfer ke sel-sel tubuh yang memerlukannya atau diubah pada hati
menjadi molekul yang lain. Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel
hewan, dan merupakan satu-satunya sumber energi bagi embryo. Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut
dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan
Sumber : elisa1.ugm.ac.id/files/chimera73/hAVbpgOE/karbohidrat08.ppt
Gambar: D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)
|
Pembentukan
cincin pada glukosa
Sumber
: ocw.usu.ac.id/course/.../bio206_slide_kuliah_1_-_karbohidrat.pdf
Glukosa diubah menjadi molekul-molekul
lain yang memiliki fungsi tertentu, seperti glikogen untuk
cadangan energi, ribosa pada asam
nukleat, galaktosa pada susu dan kompleks dengan lemak atau protein. Beberapa
penyakit yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat adalah diabetes
melitus,
b. D-galaktosa (bagian dari susu)
Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat
bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu
gula yang terdapat dalam susu.
Sumber : elisa1.ugm.ac.id/files/chimera73/hAVbpgOE/karbohidrat08.ppt
Gambar: D-galaktosa (perhatikan bahwa galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin
|
c. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa
mengandung lima gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai
enam-karbon.
Sumber : elisa1.ugm.ac.id/files/chimera73/hAVbpgOE/karbohidrat08.ppt
Gambar: D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)
|
2.
Disakarida
Disakarida
(disaccharide) terdiri dari 2 monosakarida yang dihubungkan oleh tautan
glikosidik, yaitu Ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui
reaksi dehidrasi. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltose.
Sumber : chemistry35.blogspot.com |
a. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial
tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
www.fkh.unair.ac.id/materi/.../KARBOHIDRAT/KARBOHIDRAT.pp |
b. Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan
sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul
glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
www.fkh.unair.ac.id/materi/.../KARBOHIDRAT/KARBOHIDRAT.pp. |
c. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi.
Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
www.fkh.unair.ac.id/materi/.../KARBOHIDRAT/KARBOHIDRAT.pp. |
Beberapa jenis ikatan glikosida
pada disakarida
Sumber : download.fa.itb.ac.id/.../.. |
Pembentukan
disakarida (maltosa) dari dua monosakarida
3.
Polisakarida
Polisakarida
(polysaccharide) adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus hingga
beberapa ribu monosakarida yang digabungkan oleh tautan glikosidik. Beberapa
polisakarida berperan sebagai materi simpanan, yang dihidrolisis apabila
dibutuhkan untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida lain berperan sebagai
materi pembangun bagi struktul-struktur yang melindungi sel atau keseluruhan
organisme. Fungsi polisakarida ditentukan oleh monomer-monomer gulanya.
§
Polisakarida
simpanan
Tumbuhan maupun hewan menyimpan
gula untuk digunakan dalam bentuk polisakarida simpanan. Tumbuhan menyiman pati
(starch).
Hewan menyimpan
polisakarida yang disebut glikogen (glycogen), polimer gula yang seperti
amilopektin namun lebih bercabang-cabang.
§
Polisakarida
structural
Organisme membangun
materi kuat dari polisakarida structural. Misalnya polisakarida yang disebut
selulosa adalah komponen utama dinding kokoh yang menyelubungi sel tumbuhan.
(a)
Struktur cincin glukosa α dan β
Sumber : chemistry35.blogspot.com
|
(b) Struktur
pati dan selulosa
Sumber : onefist-info.blogspot.com |
Ikatan hidrogen yang menghubungkan selulosa dengan
selulosa lain
Sumber : whanday.blogspot.com |
2.
PROTEIN
Protein
merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi
kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul
protein mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah
asam amino yang dapat mencapai ribuan. Antarmolekul asam amino tersebut
berikatan kovalen yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi
antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N dari (gugus -NH2).
Sumber : kimia.upi.edu
Gambar Ikatan Peptida.
|
Rangkaian
asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam empat tingkatan
struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer
merupakan rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder
merupakan rangkaian lurus (struktur primer) dari rantai asam amino. Namun,
setiap gugus mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk
struktur heliks, seperti pegas atau per. Struktur tersier terbentuk jika
rangkaian heliks (struktur sekunder) menggulung karena adanya tarik-menarik
antarbagian polipeptida sehingga membentuk satu subunit protein yang disebut
struktur tersier. Struktur kuarterner terbentuk jika antarsubunit protein (dari
struktur tersier) berinteraksi membentuk struktur kuarterner
B. Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan
berdasarkan komposisi kimia, bentuk, dan fungsi biologis. Berikut ini merupakan
gambar skema penggolongan protein.
C. STRUKTUR PROTEIN
a. Struktur primer
sifat kovalen pada ikatan peptid stabil, tidak dipengaruhi
oleh : pH, pelarut. Atom-atom C, H,
N terletak pada satu bidang datar R
diproyeksikan pada arah tertentu pada bidang
Sumber : gbiosciences.com |
b. Struktur sekunder
- Terbentuk karena ikatan hidrogen
- Bentuk spiral (α helix)
- Gugus karbonil dari setiap asam
amino membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus amino dari asam
amino ke tiga di sepanjang rantai
polipeptida
Sumber : gbiosciences.com |
d.
Struktur
tertier
ü Dibentuk oleh interaksi antara gugus
samping (R) dari asam – asam amino.
ü Hasil interaksi : pelipatan α – helix struktur globular, gugus R
yang hidrofobik disembunyikan di dalam lipatan protein menjadi sangat larut dlm
air.
ü Contoh : insulin, hemoglobin dan albumin telur
ü Ditemukan : ikatan disulfida,
jembatan garam, ikatan hidrogen, atraksi hidrofobik.
Sumber : gbiosciences.com |
D. Sintesis Protein
Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi
yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama
sintesis protein. Selama ekspresi gen, informasi genetik ditransfer secara
akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam
amino yang spesifik. Ekspresi gen berupa sintesis protein mencakup proses dua
tahap yaitu Transkripsi dan Translasi.
Sumber : rinharuyama.blogspot.com |
A. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu
rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA
disebut unit transkripsi. Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh
mRNA. RNA dihasilkan dari aktifitas enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi
membuka pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida
RNA. Enzim RNA polimerase merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ ?
3’, saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida
spesifik di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA
menandai dimana transkripsi. Suatu gen dimulai dan diakhiri. Transkripsi
terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA
polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu
promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari
kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di
sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga terbentuklah
molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung
sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator.
Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai
sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik
terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik
polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA.
Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong
hingga terlepas dari enzim tersebut.
B. Translasi
Dalam proses translasi,
sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan membentuk protein yang sesuai.
Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA,
interpreternya adalah RNA transfer. Setiap tipe molekul tRNA menghubungkan
kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. Ketika tiba di ribosom, molekul
tRNA membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya
terdapat triplet nukleotida yang disebut antikodon, yang berdasarkan aturan
pemasangan basa, mengikatkan diri pada kodon komplementer di mRNA. tRNA
mentransfer asam amino-asam amino dari sitoplasma ke ribosom.
Sumber : marwanard.blogspot.com |
Asosiasi kodon dan
antikodon harus didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam
amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon mRNA yang menentukan asam amino
tertentu, harus membawa hanya asam amino tersebut ke ribosom. Tiap asam amino
digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut aminoasil-ARNt sintetase
(aminoacyl-tRNA synthetase).
Ribosom memudahkan
pelekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis
protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA
yang disebut RNA ribosomal.
Sumber : marwanard.blogspot.com |
Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA,
dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida
juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap inisiasi dari
translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino
pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom
kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus (lihat gambar). Sub
unit ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada
arah ke bawah dari tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat
kodon inisiasi AUG, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon
inisiasi.
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari
translasi, asam amino – asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino
pertama (metionin). Lihat Gambar. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan
hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim,
yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida
yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi
adalah terminasi (gambar). Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan
translasi.
E. DENATURASI PROTEIN
Setiap perubahan terhadap struktur
sekunder/tertier protein
•
Molekul protein dapat pula mengendap peristiwa koagulasi
•
Denaturasi belum tentu mengakibatkan koagulasi. Potein dapat saja
mengendap, tetapi dapat kembali ke
keadaan
semula flokulasi
•
Faktor-faktor penyebab denaturasi protein :
-
perubahan pH : penggumpalan kasein
-
Panas : merusak ikatan hidrogen dan jembatan garam
-
Radiasi : sinar X dan U.V
-
Pelarut organik : aseton, alkohol.
-
Garam-garam dari logam berat : Ag2+, Hg2+,Pb2+
F. MACAM-MACAM ASAM AMINO
Sumber : sciencebiotech.net |
Ikatan
Peptida
Dalam menyusun protein, asam amino pembentuk protein
membentuk ikatan peptida dengan asam amino lainnya. Ikatan peptida adalah
ikatan yang terbentuk antara atom C karboksilat asam amino dengan atom N amina
dari asam amino lainnya. Pada prosesnya, reaksi ini melepaskan sebuah molekul H2O.
Hasil reaksi diatas
adalah dipeptida, karena terbentuk dari dua asam amino. Bagaimanapun dipeptida
masih memiliki gugus karboksilat dan amina, sehingga reaksi pembentukan ikatan peptida
masih dapat terus terjadi. Dipeptida dapat bereaksi dengan asam amino atau
dipeptida lainnya membentuk oligopeptida. Oligopeptida pun masih bisa terus
bereaksi dengan asam amino atau oligopeptida lainnya, pada akhirnya
terbentuklah protein. Lepasnya gugus -OH asam karboksilat dan -H amin pada
proses pembentukan ikatan peptida menyebabkan struktur asam amino pada
oligopeptida atau protein tidak lagi lengkap sebagai asam amino. Oleh karena
itu, kata paling tepat untuk menyebutkannya adalah "residu asam
amino".
3.
LEMAK
Lemak merupakan ,molekul penting
sebagi penyimpan energy dan merupakan konstituen utama dari sel membrane. Lemak
tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut
non polar (kloroform, eter, aseton dan etanol). Lemak memiliki beberapa
fungsi yaitu komponen membrane sel, pelindung dinding sel, penyekat panas atau
insulator, pelarut vitamin (A,D,E,K), komponen hormone/ steroid. Lemak ini
disintesa dari asetil CoA yang dibentuk dari pemecahan karbohidrat pada suatu
seri reaksi yang menggabungkan kebalikan dari oksidasi asam lemak. Sama halnya
seperti biosintesis karbohidrat tetapi reaksi yang menuju pada sintesis asam
lemak berbeda dari yang terlibat dalam degradasi dan yang digerakkan pada arah
biosintetik dengan dipasangkan pada pengeluaran dari dua hal yaitu energy dalam bentuk ATP dan
pengurangan tenaga dalam bentuk NADPH. Asam lemak disintesa dengan penambahan
unit dua-karbon yang diturunkan dari asetil CoA untuk membentuk suatu rantai.
Penambahan
dari masing unit dua-karbon ini memerlukan
pengeluaran dari satu molekul ATP dan dua molekul NADPH. Produk utama
dari biosintesis asam lemak yang terjadi pada sitosol
dari sel eukaryote adalah karbon-16 asam lemak palmitat. Konstituen prinsip
dari membrane sel seperti phospholipids, sphingomyelin dan glikolipid disintesa
dari asam lemak bebas pada reticulum endoplasmi
dan apparatus golgi.
Lipid
dapat dikelompokkan karena memiliki satu ciri yang
penting yaitu tidak memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap
air, meskipun lipid bisa memiliki beberapa ikatan polar yang dapat berikatan
dengan oksigen. Lipid terdiri atas hidrokarbon, ukuran lipid lebih kecil jika
dibandingkan dengan makromolekul (polimerik) sesungguhnya dan merupakan gugus
yang sangat beragam bentuk maupun fungsinya.
Lemak
terdiri dari unsure C, H dan O. dan ada pula yang ditambah Nitrogen dan Posfor.Senyawa ini bersifat hidrofobik yaitu tidak larut dalam air, misalnya adalah molekul triasilgliserol yang terdapat dalam sel lemak dalam bentuk
droplet, dan umumnya dipergunakan sebagai sumber energi. Molekul lemak lain
yang juga sangat penting adalah lemak yang menyusun membran sel, memilki
bagiankepala yang bersifat hidrofilik (menyukai air) dan bagian ekor yang
berupa hidrokarbon
dengan panjang rantai atom C berkisar 14-24, bersifat hidrofobik(tidak suka
air), karena memiliki dua sifat beda maka lipida disebut bersifat amfipatik.
Sumber : chi99.blogspot.com |
Lemak dapat dikelompokkan menjadi lemak sederhana, lemak majemuk
dan lemak turunan.
ü Lemak sederhana (homolipida)
merupakan suatu bentuk ester yang mengandung C, H dan O. jika dihidrolisis maka
akan menghasilkan asam lemak dan alcohol. Lemak sederhana terdiri atas: lemak
dan lilin
ü Lemak majemuk merupakan kelompok
yang berupsa ester asam lemak dengan alcohol yang mengandung gugus lain. Lemak
majemuk terdiri atas : fosfolipida,
glikolipida, spingolipida, lipoprotein dan lipida campuran lain.
ü Lemak turunan merupakan hasil
hidrolisis kelompok lipida tertentu. Lemak turunan terdiri atas : asam lemak, gliserol, steroida, aldehida
lemak dan benda keton.
Lemak bukan merupakan polimer, karena senyawa
ini adalah molekul besar dan terbentuk dari molekul yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak.
·
Gliserol : sejenis alcohol yang memiliki tiga karbon yang
masing-masing mengandung sebuah gugus hidroksil.
·
Asam lemak : memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya terdiri dari
16-18 atom karbon. Salah satu ujungnya adalah “kepala” yang terdiri atas suatu
gugus karboksil dan gugus fungsional.
Dalam
pembuatannya terdapat tiga asam lemak masing-masing berikatan dengan gliserol
melalui ikatan ester. Ikatan ester merupakan
suatu ikatan antara gugus hidroksil dan gugus karboksil.
Pembuatan asam lemak lemak ini disebut triasigliserol
yaitu asam lemak yang terdiri atas tiga asam lemak yang berikatan dengan satu
molekul gliserol.
Asam lemak disimpan dalam sitoplasma jaringan adiposa
hewan dan jaringan hati dalam bentuk
trigliserida (triasigliserol), dan merupakan sumber utama dari energi. Selain itu berfungsi
pula sebagai molekul yang terlibat dalam pengaturan mobilisasi kalsium,
pertumbuhan sel dan apoptosis. Asam lemak umumnya dijumpai tidak bersifat larut
dalam air tapi terdispersi menjadi misel.
Gliserofosfolipid merupakan
molekul ampifatik (mengandung kedua wilayah
hidrofobik dan hidrofilik) komponen struktural utama dari selaput biologis,
seperti membrane plasma sel dan membran intraseluler organel. Sedangkan pada
daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi dikloroplas dan di sitoplasma. Struktur dasar
Gliserofosfolipid :
Asam lemak dapat
dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Struktur asam lemak jenuh:
Struktur asam lemak jenuh:
Sumber : science.csustan.edu |
Struktur asam lemak tak jenuh:
Sumber : science.csustan.edu |
Beberapa
lemak dapat bergabung dengan bahan lain. Dibawah ini merupakan beberapa lemak
gabungan yang penting dalam sel hewan diantaranya:
Ø Fosfolipid
: merupakan gabungan antara lemak dan asam fosfat. Fosfolipid merupakan komponen utama dalam membrane sel. Fosfolipid
memiliki kemiripan dengan lemak, namun molekulnya hanya
memiliki dua asam lemak dan bukan tiga seperti lemak. Memiliki ekor yang
terdiri atas hidrokarbon, bersifat hidrofobik, gugus fosfat dan ikatannya akan
membentuk sebuah kepala hidrofilik yang memiliki afinitas yang kuat terhadap
air. Pada permukaan suatu sel, fosfolipid tersusun dalam suatu bilayer. Kepala
hidrofilik molekul berada pada bagian luar bilayer, sedangkan ekor hidrofobik
mengarah kebagian dalam membrane. Bilayer fosfolipid dapat membentuk suatu
perbatasan antara sel d lingkunganeksternalnya.
Ø Glikolipid : merupakan gabungan antara lemak dengan glikogen
(karbohidrat).
Ø Lipoprotein
: merupakan gabungan lemak dengan protein.
Berfungsi sebagai pengangkut lipid didalam darah.
Ø Steroid : merupakan lipid yang ditandai
dengan adanya suatu kerangka karbon yang terdiri atas empat cincin yang
menyatu. Salah satu contoh steroid adalah kolestrol.
4.
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan pengemban
kode genetik dalam sistem kehidupan. Karena informasi yang terkandung dalam
asam-asam nukleat itu, suatu organisme mampu membiosintesis tipe protein yang
berlainan (rambut, kulit, otot, enzim dan sebagainya) dan memproduksi lebih
banyak organisme dari jenisnya sendiri. Asam nukleat merupakan
suatu polimer yang terdiri dari banyak molekul nukleotida. Ada dua macam
asam nukleat, yaitu DNAdan RNA. DNA terutama dijumpai dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetic dan dapat mereproduksi atau mereplikasi
dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk reproduksi organisme
itu, dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengarahkan sintesis molekul
RNA. Satu tipe RNA yakni RNA pesuruh (mRNA) meninggalkan inti sel dan
mengarahkan biosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai
dengan kode DNAnya.
Asam-asam nukleat terdapat pada
jaringan-jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam
nukleat dari jaringan- jaringan tersebut, dapat di lakukan
ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1M.
Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan menjadi protein-protein
dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati,
atau dengan menambah NaCl hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari
protein yang mengikatnya, asam nukleat dapat di endapkan dengan penambahan
alkohol perlahan-lahan. Disamping itu penambahan NaCl hingga jenuh akan
mengendapkan protein.
Asam nukleat
dapat di golongkan berdasarkan jumlah dan jenis nukleotidanya, penggolonga asam
nukleat berdasarkan jumlah nukleotida adalah Mononukleotida, Oligonukleotida,
dan Polinukleotida. Sedangkan penggolongan berdasarkan jenisnya meliputi DNA (deoksiribonucleic
acid) dan RNA (ribonucleic acid),
digolongkan atas t-RNA (tranfer RNA), m-RNA (messenger RNA) dan r-RNA
(ribosomal RNA
Struktur
Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makro molekul yang terdapat sebagai polimer
yang disebut sebagai polinukleutida seperti yang telah di indikasikan oleh
namanya setiap polinukleutida terdiri atas monomer-monomer yang disebut
nukleotida. Setiap nukleotida tersusun dari tigabagian basa: basa bernitrogen
(Nitrogenous base), gula berkarbon lima (pentosa) dan gugus fosfat. Nukleutida
yang tanpa gugus fosfat di sebut nukleotida.
Struktur Nukleotida dan Polinukleotida
Struktur Nukleotida dan Polinukleotida
Gula pada asam nukleat
adalah ribosa. Ribosa (b-D-furanosa) adalah gula pentosa (jumlah karbon 5).
Perhatikan penomoran. Dalam penulisan diberi tanda prime(') untuk
membedakan penomoran pada basa nitrogen
Keterangan gambar: Ikatan gula ribosa dengan basa nitrogen (pada atom karbon nomor 1), Ikatan gula ribosa dengan gugus fosfat (pada atom karbon nomor 5), Gugus hidroksil pada atom karbon nomor 2
BASA NITROGEN
Basa nitrogen berikatan
dengan ikatan-b pada atom karbon nomor1'
dari gula ribosa atau deoksiribosa. Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada
atom N-1 dari struktur cincinnya. Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9
dari struktur cincinnya
Basa- basa dalam nukleotida
RIBONUKLEOTIDA
Gula ribosa yang
berikatan dengan basa nitrogen (dalam contoh di samping adalah suatu pirimidin,
urasil dan sitosin) pada atom karbon nomor 1‘nya disebut ribonukleosida (dalam
contoh di samping adalah uridin dan sitidin). Ribonukleosida
yang terfosforilasi
pada atom karbon nomor 5‘nya disebut ribonukleotida (dalam contoh di samping
adalah uridilat atau sitidilat)
Kerangka ikatan fosfat
•
Hidrolisis RNA oleh enzim menghasilkan
ribonukleosida 5’-mono-fosfat atau ribonukleosida 3'-monofosfat.
Keragaman Jumlah Fosfat
Monomer nukleotida
Monomer
nukleotida dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan fosfodiester antara
-OH di atom C nomor 3‘nya dengan gugus fosfat dari nukleotida berikutnya. Kedua
ujung poli- atau oligonukleotida yang dihasilkan menyisakan gugus fosfat di
atom karbon nomor 5' nukleotida pertama dan gugus hidroksil di atom karbon
nomor 3' nukleotida terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil, A. 2003. Biologi jilid I. Jakarta. Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar