STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Sel berasal dari kata latin cella. Berarti
ruangan kecil, yang ditemukan oleh Robert
Hooke, pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tsb).
·
Sel
merupakan suatu ruangan kecil yang bibatasi oleh membran,
yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma).
·
Protoplasma terdiri dari plasma
sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti
atau nukleoplasma.
·
Sel merupakan satuan terkecil
makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup (dilihat secara struktural).
Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi) kemudian membentuk organisme. Sel
berkembang biak dengan cara membelah
diri (secara mitosis).
2.
Sejarah dan Teori Sel
Tokoh-tokoh
penemu teori sel:
1.
Robert Hooke (1635 – 1703) Orang yang pertama menyebutkan istilah sel yaitu
cellulae=ruangan kecil yang kosong danmengamati sayatan gabus tutuip botol
(Quercus suber), merupakan sel mati yang tidak memilki isi sel.
2.
Antonie Van Leeuwenhoek (1723) Seroang ahli asah lensa
dari Belanda, membuat mikroskop sederhana , Memeriksa cairan setetes air kolam
microscopic “animalcules” (hewan kecil)
merupakan:sel bakteri dan orang yang pertama kali melukiskan
bentuk-bentuk bakteri.
3.
Robert Brown (1833) Ilmuwan Skotlandia yang pertma
kali menemukan inti sel pada sayatan sel anggrek Inti sel disebutnya sebagai
nukleus.Nukleus ini merupakan struktur sel yang sangat penting bagai kehidupan.
4.
Felix Durjadin (1835) Tokoh berkebangsaan Perancis
yang pertama kali menemukan cairan sel yang hidup (sarkode) yang merupakan
bagian penting dari sel Menururtnya bagian terpenting dari sel adalah isi sel
yang berupa cairan hidup yang berada dalam suatu lumen.
5. Johanes Purkinje Merupakan
ilmuwan yang menyatakan bahawa isi sel adalah protoplasma.
3.
Teori Sel
Ada beberapa teori tentang sel diantaranya:
1) Sel merupakan kesatuan struktural dari makhluk hidup, semua makhluk
hiudp terususn atas sel. Tokoh pencetus teori ini adalah:
Ø M. Schleiden (1804-1881) : sel tumbuhan.
Ø Theodore Schwann (1810 -1882) : sel hewan.
2) Sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
Ø
Dikemukakan oleh Max Schulze tahun
1861.
Ø
Sel mengatur fungsi-fungsi pda
makhluk hidup.
3) Sel adalah kesatuan pertumbuhanm dari makhluk hidup.
Ø
Dikemukakan oleh Rudolf Virchow
(1858).
Ø
Dia menyatakan bahwa makhluk hiudp
berasal dari pertumbuhan sel sebelumnya “omne cellulae a cellulae”.
4) Sel merupakan kesatuan herediatas (sifat menurun) makhluk hidup
Ø
Dikemukakan oleh biarawan Austria
Gregor Mendel (1822-1884).
B.
SEL PROKARIOTIK DAN SEL EUKARIOTIK
Unit dasar bagi struktur dan fungsi
setiap organisme adalah salah satu dari dua tipe sel yaitu sel prokariot dan
sel eukariot. Hanya organisme
dari domain bakteria dan arkhaea yang terdiri dari sel-sel prokariot. Protista
fungi, hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel eukariot.
1)
Sel Prokariotik
Istilah prokariotik, berasal dari kata
yunani pro dan karyon.
Pro artinya sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik
berarti “sebelum inti”. Sel
prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih tersebar
di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi
genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid,
tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya
(Campbell I, 2008: 107).
Sebagian besar prokariot berukuran kecil
dengan diameter dalam kisaran 1µm dan bersifat uniseluler. Prokariot bisa bertahan hidup pada habitat
yang panas, dingin, asin, asam atau
terlalu basa untuk eukariota. Prokariot meliputi dua domain yaitu domain
bakteria dan domain arkhaea. (Campbell II, 2003: 105-107)
Struktur
umum sel prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar
ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan
materi inti (DNA dan RNA).
Dinding
sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel
tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun
atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan sebagai dasar
penggolongan bakteri. Komponen utama
membran sel tersusun atas lipid dan protein atau lipoprotein, Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan
sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai kompleks
fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis.
Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000
ribosom yang tersusun atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis
protein.(Campbell II.2003: 107)
Gambar 1.1 Gambar sel prokariotik. (Campbell, 2003: 106) |
Gambar
di atas merupakan bakteri, termasuk sianobakteri (cyanobacteria).
(a) Gambar
ini melukiskan bakteri berbentuk batang karena tidak mempunyai organel yang
terbungkus membran seperti pada eukariota. Prokariota jauh lebih sederhana
strukturnya. Area tempat DNA disebut daerah nukleotid dan tidak ada membran
yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya. Prokariota memiliki banyak
ribosom, yang merupakan tempat sintesis protein. Batas sel ialah membran
plasma. Di luar membran plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku dan
sering kali berupa kapsul luar, yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri
memiliki flagela (oragnel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya
menonjol dari permukaannya.
(b) Mikrograf
elektron ini menunjukkan irisan tipis bakteri Bacillus coagulans
(TEM).
(TEM).
Pengelompokan
organisme prokariot
Pemisahan awal bakteria dan arkahaea
adalah hubungan salah satu diantara kedua domain prokariot ini dengan siganature sequence yang unik, yaitu
adanya urutan basa yang spesifik-takson ditempat yang mirip pada RNA ribosomal
atau asam nukleat lain. (Campbell II, 2003: 115)
a.
Domain
arkhaea
Memberan sel archaea disususn oleh lipid
gliserol berbasisis oprenoid. Tidak memiliki nutrient didalam dinding selnya
dan posisinya diganti oleh suatu protein tertentu. Sifat lain yang khas adalah
bahwa archaea tidak sensitive terhadapkebanyakan antibiotic yang potensial
menghambat bakteri atau eukariota. Sebagian besar archaea menempati lingkungan
yang lebih ekstrim di bumi. (Campbell II.2003 : 115-116 )
Para ahli biologi yang mempelajari
kehidupan prokariota telah mengidentifikasi tiga kelompok utama arkhaea yaitu :
metanogen, halofil ekstrim, dan termofil ekstrim. (Campbell II.2003: 115-116 )
1. Metanogen
dinamai sesuai dengan metabolism energinya yang khas, dimana H₂ digunkan untuk
mereduksi CO₂
menjadi metana (CH₄).
Metanogen yang tergolong anaerob yang paling strict (tidak mentolerir
keberadaan oksigen), akan teracuni oleh adanya oksigen. Mareka hidup dilumpur
dan rawa tempat mikroba lain telah menghabiskan semua oksigen, metana yang
keluar sebagai gelembung dari tempat tersebut dikenal sebagai gas rawa. Metenogen juga merupakan pengurai penting
yang digunakan dalam pengolahan kotoran. Spesies metanogen lain menempati
lingkungan anaerobic didalam perut hewan dan berperan penting dalam proses
nutrisi sapi, rayap dan herbivore lain yang terutama mengandalkan makanan
berselulosa.
2. Halofil ekstrim
(bahasa yunani halo “garam” dan philos “pencinta”) hidup ditempat yang asin
seperti Great Salt Lake dan laut mati. Beberapa spesies sekedar memiliki
teloransi terhadap salinitas, sementara yang lain memerlukan suatu linggkungan
yang sepuluh kali lebih asin dari laut untuk dapat tumbuh. Koloni halofil
membentuk suatu buih berwarna merah ungu, yang dihasilkan oleh bateriorhodopsi.
3. Termofil ekstrim
dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum untuk archaea ini
adalah suhu 60⁰c sampai 80⁰c.
sulfolobus menempati mata air panas sulfur di Yellowstone National Park, dan
mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasikan sulfur lainya hidup pada air
besuhu 105⁰c dekat dengan
lubang hidrotemal dilaut dalam. Termofil ekstrim adalah prokariota yang paling
dekat hubungan kekerabatannya dengan eukariota. Ia menyoroti makna evolusioner
ini dengan menyebut termofil ekstrim ini sebagai eosit (eocyte) yang berarti
“sel-sel permulaan”. (Campbell II, 2003 : )
b.
Domain
Bakteria
Bakteri dapat menjelaskan sebagian besar
prokariota dengan setiapcara nutrisi dan metabolism utamanya ditunjukan oleh
ribuan spesiesnya yang telah diketahui. Bakteri telah memiliki keanekaragaman
yang luas sejak lama dimasa silam, sehingga ikatan evolusioner antara berbagai
kelompok taksonomik sampai saat ini masih belum jelas. Sistematika molecular
menawarkan alat yang paling ampuh untuk melacak evolusi prokariota, dan para
penelitian sekarang dapat mengusulkan subdivisi taksonomik dari domain, kita
mempeljari terlebih dahulu pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh
nutrisinya bakteria yang secara filogenik masuk akan . Para ahli sistematika
mengakui dan mengenali sekitar lusinan kelompok bakteri. (Campbell II. 2003 :
116 )
Sebelum mempelajari sistematika dari bakteri, kita
mempelajari terlebih dahulu pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh
nutrisinya. Nutrisi diartikan sebagai car suatu organisme mendapatkan dua
sumberdaya untuk mensintesis senyawa organic, energy dan sumber karbon. Untuk
mengelompokan prokariota berdasarkan keempat caranya memperoleh nitrisi pokok :
(Campbell II.2003 : 116)
1. Fotoautotrof
adalah organisme fotosintetik yang memanfaatkan energy cahaya untuk menjalankan
sistesis senyawa organik dari karbondioksida (CO₂).
2. Kemoutotrof
hanya memerlikan CO₂
sebagai sumber karbon, tetapi alih-alih menggunkan cahaya untuk energy. Prokariota ini mendapatkan energy dengan cara
mengoksidasi bahan-bahan anorganik. Energy kimia diekstraksi dari hydrogen
sulfide (H₂S),
amino (NH₃),
ion fero (Fe²⁺), atau beberapa
bahan kimia lain tergantung pad aspesiesnya.
3. Fotoheterotrof
dapat menggunkan cahaya untuk menghasilkan ATP, tetapi harus menggunakan karbon
dalam bentuk organic.
4. Kemoheterotrof
harus mengkonsumsi molekul organic sumber energy dan karbon. (Campbell II.2003:
116 )
Tabel 1.1. Perbandingan karakteristik tiga domain
Karakteristik
|
Domain
|
||
Bakteria
|
Arkhaea
|
eukarya
|
|
Selubung nukleus
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Organel yang terbungkus membrane
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Dinding sel
|
Murein dan LPS serta protein
|
Protein glikoprotein,
pseudomurein
|
Sangat bervariasi tapi tidak
memiliki peptidoglikan
|
Ukuran
|
1-4µm
|
1-4µm
|
>5µm
|
Lipid membrane
|
Hidrokarbon tak bercabang
|
Beberapa hidrokarbon bercabang
|
Hidrojkarbon tidak bercabang
|
RNA polymerase
|
Satu jenis
|
Beberapa jenis
|
Beberapa jenis
|
Asam amino inisiator untuk
permulaan sintesis protein
|
Formil-metionin
|
Metionin
|
Metionin
|
Intron (bagian gen yang bukan
untuk pengkodean)
|
Tidak ada
|
Ada pada beberapa gen
|
Ada
|
Respons terhadap antibiotuk
streptomisin dan kloramfenikol
|
Pertumbuhan terlambat
|
Pertumbuhan tidak terlambat
|
Pertumbuhan tidak terlambat
|
2)
Sel Eukariotik
Eukariotik berasal dari
kata yunani eu dan karyon. Eu, yaitu sungguh atau benar, dan karyon yaitu
inti. Jadi sel eukariotik artinya memiliki inti yang sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung inti. Sebagian
besar DNA berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran
ganda. (Campbell I.2008: 107)
Sel
eukariotik umumnya jauh lebih besar dari pada prokariotik. Sel eukariot umumnya
berdiameter 10-100 µ memiliki bagian-bagian sub-selular
yang disebut dengan organel. Berbeda dengan prokariota, DNA eukariota disimpan dalam kumpulan
kromosom yang tersimpan di dalam nukleus yang terbungkus membran nukleus.
Selain sel eukariot melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak ditemukan pada prokariota. (Campbell I. 2008: 107)
Sel
eukariot bisa hidup didaerah basa. Sebagian sel eukariotik sel-sel tersebut
mempunyai lebih banyak persamaan dengan sel hewan dan sel tumbuhan.
Sel
eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multiseluler. Sel
eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum
endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria,
mikrotubulus dan mikro filamen. Organel-organel di dalam sel memiliki peran
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di
dalam sel memiliki fungsi yang berbeda – beda.(Campbell I. 2008: 108)
Komponen-komponen sel
eukariot
a.
Nukleus
Nukleus
mengandung sebagian besar gen dalam sel eukariotik (sebagian gen terletak dalam
mitokondria dan kroplas). Nukleus merupakan organel yang paling menonjol dalam
sel eukariot dengan diameter sekitar 5µm. Selaput nucleus merupakan membrane
ganda.
Fungsi nukleus yaitu :
- Memuat dan
menyimpan informasi genetic, DNA, yang menentukan bagaimana sel akan
berfungsi sebagai mana dari struktur dasar dari sel.
- Membuat semua
RNA, termasuk RNA ribosomal, transfer dan messenger.
- Menyalin DNA sel
utama melalui pembelahan sel.
Struktur sel :
·
Selubung nukleus
·
Nukleolus
·
Kromatin
b.
Sistem
endomembran
Tidak
hanya melakukan pembentukan membrane untuk membatasi sel, membrane plasma, tapi
dalam sel kita menemukan sistem membran yang terdiri dari beberapa komponen,
tiap komponen menghubungkan dengan membrane plasma pada suatu waktu dan di lain
waktu.
Komponen endomembrane :
o Reticulum
endoplasma
o Badan
golgi
o Lisosom
o Peroksisom
Tabel 1.2 Perbedaan atau
perbandingan antara sel-sel prokariotik dengan sel-sel Eukariotik
Prokariotik
|
Eukariotik
|
|
Contoh
organismenya
|
Bakteri
dan ganggang hijau biru
|
Protista,
fungi, tumbuhan dan hewan
|
Ukuran sel
|
Umumnya
1-10 m
|
Umumnya 5-100
|
Metabolisme
|
Anaerobik
dan aerobik
|
Aerobik
|
Organela
|
Sedikit
atau tidak ada
|
Nukleus,
mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, dll.
|
DNA
|
Sirkular,
dalam sitoplasma
|
Sangat panjang
terdapat dalam inti sel.
|
RNA dan
protein
|
Disintesis
pada beberapa kompartemen
|
Sintesis RNA
terjadi dalam nukleus, protein disintesis dalam sitoplasma
|
Sitoplasma
|
Tidak ada
sitoskeleton
|
Sitoskeleton
tersusun dari filamen protein
|
Pembelahan sel
|
Kromosom
memisahkan diri oleh adanya pemisahan membran plasma
|
Kromosom
memisah melalui gelendong pembelahan
|
Organisasi
seluler
|
Umumnya
uniseluler
|
Umumnya
multiseluler, sel-sel dengan tugas yang berbeda-beda
|
Sel merupakan suatu
ruangan kecil yang bibatasi oleh membran, yang didalamnya terdapat cairan
(protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel
(nukleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma dan
merupakan satuan terkecil makhluk hidup
yang dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
C.
BAGIAN-BAGIAN SEL antara lain:
1.
Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu, sebagai pelindung, pemberi bentuk tetap dan memiliki pori-pori sebagaijalan keluar masuknya molekul-molekul. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel. Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu, sebagai pelindung, pemberi bentuk tetap dan memiliki pori-pori sebagaijalan keluar masuknya molekul-molekul. Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
2.
Membran sel
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan
alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang
dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis
lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua
molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan
lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara
lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak
beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai
struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat
terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen. Komponen penyusun
membran sel antara lain adalah phospholipid, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah:
·
Sebagai lalu
lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel
antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat
kecil (air, etanol). Sementara itu,
molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan
substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam
sel.
·
sebagai pelindung molekuler sel
terhadap lingkungan sekitar.
·
mengatur lalu intas molekul dan ion-ion dari dan kedalam tubuh.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
www.sentra-edukasi.net |
3. Sitoplasma
Merupakan cairan
yang berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol,
padatannya berupa organel2. Sitosol tersusun atas: air,
protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, & ion2. Padatan
sitoplasma terdiri dari organel-organel : yaitu: ribosom, mitokondria, &
kompleks golgi dan mempunyai sifat fisik berubah-ubah karena mengandung
protein. Dapat berupa fase sol (cair) & fase gel (gelatin,
padat) tergantung kondisi sel.
4.
Nukleus
www.google.com |
Inti sel
atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear
panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti
histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
5.
Sentriol
(sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol
(sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap
sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada
siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap
duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom,
dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa
mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai
terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan
tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir
ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan
dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
6.
Reticulum
Endoplasma
www.google.com |
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi
separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik
berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti “jaringan”). Letaknya
memusat pada bagian dalam sitoplasma ( hanya
pada sel eukariotik). Macam-macam RE yaitu, RE kasar (berhadapan dengan
sitoplasma & ditempeli ribosom) dan
RE halus (tidak mengandung ribosom).
Fungsi RE:
·
Menampung protein
dihasilkan oleh ribosom (masuk ke dalam rongga RE)
·
Untuk disalurkan pada
kompleks golgi dan berakhir pada sel (RE KASAR)
·
Mensintesis lemak
dan kolesterol (RE KASAR & HALUS)
·
Menetralkan racun (detoksifikasi)
·
Transportasi molekul2
dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya (RE KASAR & RE HALUS).
7.
Ribosom
www.google.com |
Struktur
ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat
sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel, tersusun atas RNA-ribosom & protein,
dan tidak mempunyai membran.
Fungsi
dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
8.
Kompleks Golgi
www.google.com |
Kompleks
Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran
berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan
seperti mangkok. Kompleks golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi
ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi misalnya ginjal.
Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan
memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut
diktiosom. Cara kerja kompleks golgi dengan RE menampung & menyalurkan
protein ke Golgi, Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga
terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel.
Fungsi kompleks golgi antara
lain:
·
Membentuk kantung
(vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil
tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
·
Membentuk membran plasma.
Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan
dapat menjadi bagian dari membran plasma.
·
Membentuk dinding sel
tumbuhan
·
Fungsi lain ialah dapat
membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel
telur dan pembentukan lisosom.
·
Tempat untuk memodifikasi
protein
·
Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel
·
Untuk membentuk
lisosom
9.
Lisosom
www.google.com |
Lisosom adalah organel sel berupa
kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.
Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut)
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut)
10. Mitokondria
www.google.com |
Mitokondria
adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan
energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian,
mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. Secara umum mitokondria berbentuk butiran/benang dan bersifat
plastis (mudah berubah). Mitokondria berkembang biak dengan membelah diri dari
mitokondria sebelumnya (pembelahan pada bakteri). Memiliki 2 membran: membran
luar & dalam (membran luar mirip
dengan membran plasma
dan terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton ). Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk krista
(membuat permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi menjadi
semakin efektif) terjadi dalam membran
dalam mitokondria dan matriks (tersusun atas air, protein, enzim
respirasi, garam, DNA & ion2).
Ruang antar membran yang terletak
diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam
amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom,
ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.
11. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
www.google.com |
Mikrotubulus:
pada gelendong sel berupa benang2 spindel
yg menghubungkan 2 kutub sel pada waktu pembelahan (gerakan kromosom dari
daerah equator ke kutub masing2 dikendalikan oleh mikrotubulus.) Selain itu
berguna pula untuk penyusun sentriol, flagela, & silia. Secara umum dapat
disimpulkan berguna pada pergerakan sel.
Mikrofilamen:
merupakan benang2 halus, tipis, &
memanjang. Mempunyai 2 protein yaitu aktin dan myosin (banyak terdapat pada
sel2 otot & membentuk rangka dalam pd sel), menyebabkan kontraksi pada sel2
otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh maka akan terjadi
relaksasi; contoh Amoeba: berperan dalam pembentukan pseudopoda, gerakan
sel, gerakan sitoplasma, pembelahan sel yaitu terbelahnya sel menjadi 2 sel
anak karena ditarik mikrofilamen yg menghubungkan membran.
1 2. Plastisida
www.google.com |
Yaitu organel yg mengandung pigmen. Macam2 plastisida:
· Kromoplas: yaitu plastida mengandung pigmen merah, jingga / kuning
Contohny: pada tomat, apel.
· Leukoplas: yaitu
plastida yg tidak mengandung warna.
Biasanya ada pada jaringan tumbuhan yg tidak terkena cahaya, sel
embrional, empelur batang, bagian tumbuhan di dalam tanah yg berwarna putih.
·
Amiloplas: yaitu
plastida yg mengandung amilum.
·
Kloroplas: yaitu
plastida mengandung klorofil. Terdapat di autotrof yg eukariotik & sel
yg berklorofil(ganggang, lumut, tumbuhan paku).
Memiliki membran rangkap:
membran luar :
permukaan rata, fungsi: mengatur keluar masuk zat.
membran
dalam : membungkus cairan kloroplas yg disebut stroma melipat ke arah
dalam & membentuk lembaran2 yg disebut tilakoid. Tilakoid yg
bertumpuk2, membentuk tumpukan seperti uang logam disebut grana. Pada
permukaan dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yg tersusun berderet
disebut kuantosom.
Fungsi klorofil : menangkap energi
cahaya matahari Energi tsb digunakan untuk memecah molekul air yg kemudian
direaksikan dengan karbon dioksida menjadi gula.
1 3. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang
berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali padahewan
uniseluler tingkat rendah.
fungsi vakuola adalah :
fungsi vakuola adalah :
a.
Memelihara tekanan osmotik sel
b.
Penyimpanan hasil sintesa berupa
glikogen, fenol, dll
c.
Mengadakan sirkulasi zat
dalam sel
d.
Tempat
cadangan makanan: Amilum & gula disimpan di vakuola, jka
diperlukan dapa digunakan kembali. Contoh: akar ketela pohon(tepung)
& di batang tebu(gula).
e.
Menyimpan
pigmen:
Dalam vakuola pada sel2 mahkota bunga ada pigmen merah, biru,
kuning,dll. Itu sebabnya mahkota bunga berwarna warni.
f.
Menyimpan
minyak asiri: Minyak asiri tergolong
minyak eteris. Sampai sekarang, belum diketahui guna minyak ini untuk tumbuhan.
Contoh: minyak kayu puith, peppermint,aroma harum pada bunga.
g.
Menyimpan
sisa metabolism: Sisa metabolisme tidak bisa
dikeluarkan tumbuhan, oleh karena itu disimpan di vakuola. Misal:Asam
oksalat, alkaloid, getah karet.
D. SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Hewan merupakan organisme yang mampu
bergerak aktif, mereka memperoleh sumber energynya melalui rekasi oksidasi
senyawa kimia(kemotrof) dengan sumber rantai karbonya berasal dari zat organic
(heterotrof) oleh karena itu hewan bersifat kemoheterotrof. Sedangkan tumbuhan
merupakan orgnisme yang bergerak pasif dan kaku, merka berbeda dari hewan
mereka memperoleh sumber energinya berasal dari cahaya matahari (fototrof) dan
sumber rantai karbon berasal dari zat anorganik (autotrof/ototof).
waluyo,2007:5 biologi.blogsome.com |
Dari perbedaan secara umum antara hewan
dan tumbuhan bisa menjadi factor bahwa sel yang dimiliki masing-masing antara
mereka memiliki struktur serta komponen yang berbeda. Hewan mampu bergerak
aktif karena sel hewan memiliki struktur yang flexible ini dikarnakan sel hewan
tidak memiliki komponen dinding sel yang membuatnya tidak kaku berbeda dengan
sel tumbuhan yang memiliki dinding sel menjadikan selnya kaku, pada tumbuhan
perolehan sumber energinya berasal dari sinar matahari, oleh karena itu
tumbuhan memiliki organel fotosintetik yang mampu merubah energy dari sinar
matahari untuk dijadikan sumber energy yang melakukan aktifitas sel tersebut.
Organel ini disebut dengan plastida yang memiliki pigmen untuk mengolah sinar
yang ditangkap oleh tumbuhan. Selain itu masih banyak lagi komponen serta
organel penyusun sel hewan dan tumbuhan
berikut ini table komponen dan organel sel hewan dan tumbuhan.
slemgaul.wordpress.com |
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., Johnson, dkk. 2002. Molecular biology of
the3 cell. New York: Garland science.
Anonym. 2005. Struktur
dan Fungsi Sel. www.usu.ac.id.
Waktu unduh: 20 mei 2012 14.00 WIB.
Neil, A Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid III. Jakarta: Erlangga.
Neil, A Campbell, dkk. 2008. Biologi
jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Sumadi. 2007. Biologi sel. Semarang: Graha
ilmu.
terima kasih atas infonya. sangat bermanfaat karena disertai sumber asalnya :)
BalasHapus